Kamis, 19 November 2015
About Stitch
Lilo & Stitch adalah salah satu
dari segelintir film Disney yang
mengambil latar belakang cerita
di zaman modern; film-film
lainnya adalah One Hundred and
One Dalmatians (1961), The
Rescuers (1977), dan sekuelnya,
The Rescuers Down Under
(1990), serta Oliver & Company
(1988). Produksi Lilo & Stitch
dimulai setelah Michael Eisner
yang waktu itu CEO Disney
memutuskan untuk mencoba
membuat film animasi kecil-kecilan
yang tidak terlalu mahal.
Sebelumnya, film animasi layar
lebar produksi Disney sepanjang
pertengahan 1990-an selalu
dibuat secara besar-besaran
dengan budget yang besar.
Inspirasi membuat film animasi
yang ekonomis berasal dari film
Dumbo yang diproduksi Disney
pada tahun 1941. Sebelum
Dumbo, Disney memproduksi film-
film yang lebih mahal, misalnya:
Pinocchio dan Fantasia. Chris
Sanders, kepala artis papan
cerita di Disney Feature
Animation, didekati untuk dimintai
pendapatnya. Pada tahun 1985,
Sanders pernah menciptakan
karakter bernama Stitch untuk
buku anak-anak yang ternyata
tidak laku. Ia masih berniat
menghidupkan kembali tokoh
Stitch, dan memproduksi film
animasi tentang Stitch. Daerah
pedesaan di Kansas awalnya
dipilih sebagai lokasi film animasi
Stitch, maksudnya agar Stitch
dapat berinteraksi dengan
karakter-karakter lainnya
sementara berada di lokasi yang
cukup terisolir, dan tidak
membuat kerusakan yang lebih
besar. Keputusan mengubah latar
belakang cerita ke Pulau Kauaʻi
di Hawaii nantinya terbukti
membuat plot semakin jelas.
Sebelumnya tidak ada film
animasi yang memakai Kepulauan
Hawaii sebagai lokasi cerita.
Menurut Sanders: "Animasi
biasanya mengambil latar
belakang cerita di zaman kuno,
Eropa abad pertengahan—seperti
halnya begitu banyak cerita
dongeng—pemilihan Hawaiʻi
sebagai lokasi cerita merupakan
sebuah terobosan. Namun pilihan
tersebut ternyata memberi warna
baru untuk keseluruhan film, dan
memaksa kami untuk menulis
ulang ceritanya." Dean DeBlois
yang juga menulis Mulan (1998)
bersama Sanders, dipanggil untuk
ikut menulis dan menjadi
sutradara Lilo & Stitch,
sementara eksekutif Disney
bernama Clark Spencer menjadi
produser. Tidak seperti produksi
Disney Feature Animation yang
lalu, praproduksi Lilo & Stitch
hanya ditangani oleh sebuah tim
yang tetap relatif kecil dan
terisolir dari manajemen tingkat
atas hingga film ini masuk ke
dalam tahap produksi. Desain set
dan penggambaran karakter
didasarkan gaya artistik khas
Chris Sanders. Ketika tim
animasi mengunjungi Kauaʻi untuk
melakukan riset keadaan
setempat, pramuwisata
menjelaskan arti ʻohana yang
merupakan konsep keluarga
besar di kalangan orang Hawaii.
Konsep ʻohana akhirnya menjadi
tema penting dalam film-film
Stitch. DeBlois berkata: "Ke
mana saja kami pergi,
pramuwisata kami kelihatannya
kenal dengan semua orang. Dia
lah orang yang menjelaskan
kepada kami konsep Hawaii
tentang ʻohana, perasaan
kekeluargaan yang terus berlanjut
di luar sanak saudara dekat kita.
Konsep ʻohana begitu
memengaruhi cerita ini hingga
kami menjadikannya sebagai
tema dasar [film Stitch],
sekaligus perasaan yang
menjadikan Stitch mau mengubah
sikapnya, walaupun berbeda
dengan tujuan semula dirinya
diciptakan, yakni untuk
menghancurkan." Pulau Kauaʻi
sebelumnya telah dijadikan lokasi
film-film seperti Raiders of the
Lost Ark dan trilogi Jurassic
Park. Animator Disney
menghadapi tugas pelik dalam
menyusun plot film ini yang
mencampur keadaan Pulau Hawaii
yang indah dengan kehidupan
keluarga miskin dan tidak utuh
yang dijalani orang Hawaii dan
orang Barat yang hidup di masa
resesi. Pengisi suara untuk Nani
dan David adalah Tia Carrere
yang orang asli Honolulu dan
Jason Scott Lee yang dibesarkan
di Hawaii. Mereka berdua juga
turut membantu menulis ulang
dialog-dialog ke dalam dialek
percakapan sehari-hari orang
Hawaii dan menambahkan bahasa
gaul Hawaii. Sanders and DuBlois
memilih untuk menyimpang dari
kebiasaan yang sudah dijalani
Disney selama beberapa dekade.
Keduanya memilih untuk
menggunakan latar belakang
yang dicat memakai cat air dan
bukan memakai cat gouache.Cat
air sebenarnya pernah digunakan
untuk film-film animasi pendek
Disney di awal keemasan Disney,
termasuk film animasi berdurasi
panjang Snow White and the
Seven Dwarfs (1937) dan Dumbo.
Namun teknik cat air tidak
dipakai lagi sejak pertengahan
1940-an, dan diganti dengan
gouache yang tidak terlalu rumit
dibandingkan cat air. Sanders
lebih menyukai cat air untuk Lilo
dengan maksud menampilkan
warna cerah buku cerita
bergambar dan mengikuti
pencapaian di bidang seni seperti
halnya film Dumbo. Akibatnya,
para artis penggambar latar
harus dilatih kembali untuk
menggunakan cat air. Desain
karakter dalam film ini
didasarkan pada gaya
menggambar khas Sanders dan
jauh dari gaya tradisional Disney.
Unsur-unsur luar angkasa dalam
film ini, termasuk pesawat-
pesawat angkasa, digambar
untuk menyerupai hewan laut,
seperti paus dan kepiting.
Geplaas deur hana siti fachriianti
om 12:04 vm.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar